Selasa, 21 Januari 2014

New York City

 Kota New York AS



New York adalah kota terpadat di Amerika Serikat, dan pusat wilayah metropolitan New York yang merupakan salah satu wilayah metropolitan terpadat di dunia. Sebuah kota global terdepan, New York memberi pengaruh besar terhadap perdagangan, keuangan, media, budaya, seni, mode, riset, penelitian dan hiburan dunia. Sebagai tempat markas besar Perserikatan Bangsa-Bangsa, kota ini juga merupakan pusat hubungan internasional yang penting. Kota ini sering disebut New York City atau City of New York untuk membedakannya dari negara bagian New York, tempat kota ini berada.
Terletak di pelabuhan alami besar di pantai Atlantik Amerika Serikat Timurlaut, kota ini terdiri dari lima borough: The Bronx, Brooklyn, Manhattan, Queens, dan Staten Island. Pada tahun 2009, jumlah penduduk kota ini diperkirakan mencapai 8,4 juta jiwa,[2] dan dengan luas daratan 305 mil² (790 km²),[3][4][5] New York City merupakan kota besar paling padat di Amerika Serikat.[6] Jumlah penduduk wilayah metropolitan New York juga merupakan yang terbesar di Amerika Serikat dengan sekitar 19.1 juta jiwa memadati wilayah seluas 6.720 mil² (17,400 km²). Selain itu, Wilayah Statistik Gabungan yang mencakup wilayah metropolitan New York raya berisi 22.2 juta jiwa pada perhitungan sensus 2009 yang juga merupakan jumlah terbesar di Amerika Serikat.
New York didirikan sebagai sebuah pos dagang komersial oleh Belanda pada tahun 1624. Permukiman ini dinamai Amsterdam Baru hingga 1664 ketika koloni ini berada di bawah kekuasaan Inggris.[7] New York berperan sebagai ibu kota Amerika Serikat pada tahun 1785 hingga 1790.[8] New York telah menjadi kota terbesar di negara ini sejak 1790.[9] Sebanyak 800 bahasa dipertuturkan di New York City sehingga menjadikannya kota dengan bahasa paling beragam di dunia.[10]
Banyak distrik dan markah tanah di kota ini yang dikenal di luar negeri. Patung Liberty menyambut jutaan imigran ketika mereka datang ke Amerika Serikat pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20. Times Square, dijuluki sebagai "The Crossroads of the World" (Perlintasan Dunia), adalah hub distrik teater Broadway penuh cahaya, salah satu perlintasan pejalan kaki tersibuk di dunia, dan sebuah pusat industri hiburan besar dunia. Dilengkapi Wall Street di Lower Manhattan, New York City bersaing dengan London sebagai ibu kota keuangan dunia[11][12][13][14][15][16][17] dan merupakan rumah bagi Bursa Saham New York, bursa saham terbesar di dunia menurut kapitalisasi pasar perusahaan yang terdaftar di sana. Pecinan asli di Manhattan menarik banyak wisatawan ke pinggiran jalan dan pertokoannya yang sibuk. Sekolah dan universitas kelas dunia seperti Universitas Columbia dan Universitas New York juga terdapat di New York City.

Penggunaan angkutan cepat di New York City adalah yang tertinggi di Amerika Serikat, dan konsumsi bahan bakar di kota ini setara dengan rata-rata nasional pada tahun 1920-an.[60] Tingkat pemakaian angkutan cepat yang tinggi di New York City menghemat 1.8 miliar galon minyak pada tahun 2006; New York menghemat setengah dari seluruh penghematan minyak angkutan umum di Amerika Serikat.[61] Kepadatan penduduk kota, penggunaan mobil yang rendah dan penggunaan angkutan umum yang tinggi menjadikannya salah satu kota paling hemat energi di Amerika Serikat.[62] Emisi gas rumah kaca New York City sebanyak 7.1 ton metrik per orang bila dibandingkan dengan rata-rata nasional sebanyak 24.5 ton metrik per orang.[63] Warga New York mengeluarkan satu persen dari seluruh emisi gas rumah kaca Amerika Serikat[63] meskipun jumlah penduduknya 2.7% dari total jumlah penduduk Amerika Serikat. Rata-rata seorang warga New York mengonsumsi kurang dari setengah listrik yang dipakai seorang warga San Francisco dan hampir seperempat listrik yang dikonsumsi oleh seorang warga Dallas.[64]
Pada Juli 2010, kota ini memiliki 3.715 taksi hibrida yang beroperasi, jumlah terbesar dibanding kota manapun di Amerika Utara.
Dalam beberapa tahun terakhir, kota ini telah berupaya mengurangi dampak lingkungannya. Jumlah besar polusi yang terkonsentrasi di New York City menyebabkan banyaknya kasus asma dan masalah pernapasan lainnya di antara warga kota.[65] Pemerintah kota telah mensyaratkan untuk membeli peralatan hemat energi untuk digunakan di perkantoran kota dan perumahan umum.[66] New York memiliki armada bus hibrida diesel dan gas alam terkompresi bebas polusi terbesar di negara ini,[67] dan juga, pada pertengahan 2010 kota ini memiliki 3.715 taksi hibrida dan kendaraan diesel bersih lain yang mewakili sekitar 28 persen armada taksi yang beroperasi di New York, jumlah terbanyak di antara kota manapun di Amerika Utara.[68]
Pemerintah kota adalah pemberi petisi dalam kasus Mahkamah Agung Massachusetts v. Environmental Protection Agency yang memaksa EPA untuk menetapkan gas rumah kaca sebagai polutan. Kota ini juga memimpin pembangunan bangunan perkantoran hijau hemat energi seperti Hearst Tower.[69]
New York City mendapat persediaan air minum dari daerah aliran sungai Pegunungan Catskill yang dilindungi.[70] Hasil dari integritas daerah aliran sungai dan sistem penyaringan air alami yang tidak terganggu, New York adalah satu dari empat kota besar di Amerika Serikat yang air minumnya begitu murni sehingga tidak perlu melewati proses purifikasi oleh instalasi pengolahan air.[71]
New York City adalah satu-satunya kota tempat keluarga tanpa mobil menempati persentase terbesar dalam jumlah penduduk dibanding keluarga dengan satu mobil atau lebih. Sekitar 55% keluarga NYC tidak memiliki mobil.


Selasa, 14 Januari 2014

Kota Mekkah Saudi Arabia

Mekkah

 

Mekkah atau Makkah al-Mukarramah (bahasa Arab: مكة المكرمة) atau disingkat dengan Makkah merupakan sebuah kota utama di Arab Saudi.
Kota ini menjadi tujuan utama kaum muslimin dalam menunaikan ibadah haji, Di kota ini terdapat sebuah bangunan utama yang bernama Masjidil Haram dengan Ka'bah di dalamnya. Bangunan Ka'bah ini dijadikan patokan arah kiblat untuk ibadah salat umat Islam di seluruh dunia. Kota ini merupakan kota suci umat Islam dan tempat lahirnya Nabi Muhammad SAW.
Dalam Al-Qur'an, kota ini disebut juga dengan 11 nama yang berbeda.

Kota Mekkah terletak sekitar 600 km sebelah selatan kota Madinah, kurang lebih 200 km sebelah timur laut kota Jeddah. Kota ini merupakan lembah sempit yang dikelilingi gunung gunung dengan bangunan Ka'bah sebagai pusatnya 21°25′24″LU 39°49′24″BT. Dengan demikian, pada masa dahulu kota ini rawan banjir bila di musim hujan sebelum akhirnya pemerintah Arab Saudi memperbaiki kota ini dan merenovasi kota ini. Seperti pada umumnya kota kota di wilayah Arab Saudi, kota ini beriklim gurun.

Perkembangan kota Mekkah tidak terlepas dari keberadaan Nabi Ismail dan Hajar sebagai penduduk pertama kota ini yang ditempatkan oleh Nabi Ibrahim atas perintah Allah[4]. Pada perkembangannya muncul orang orang Jurhum yang akhirnya tinggal di sana. Pada masa berikutnya kota ini dipimpin oleh Quraisy yang merupakan kabilah atau suku yang utama di Jazirah Arab karena memiliki hak pemeliharaan terhadap Ka'bah. Suku ini terkenal dalam bidang perdagangan bahkan pada masa itu aktivitas dagang mereka dikenal hingga Damaskus, Palestina dan Afrika. Tokoh sebagai kepala kabilah Quraisy adalah Qussai yang dilanjutkan oleh Abdul Muthalib.
Pada tahun 571, Nabi Muhammad keturunan langsung dari Nabi Ismail serta Qussai, lahir di kota ini dan tumbuh dewasa. Pertama kali menerima wahyu dari Allah namun ajarannya ditolak kaumnya yang saat itu masih berada dalam kegelapan pemikiran (Jahilliyah) sehingga berpindah ke Madinah. Setelah Madinah berkembang, akhirnya nabi Muhammad kembali ke Mekkah dalam misi membebaskan kota Mekkah tanpa pertumpahan darah yang dikenal dengan (Fathul Makkah).
Pada masa selanjutnya Mekkah berada di bawah administrasi Khulafaur Rasyidin yang berpusat di Madinah, serta para Khalifah yang saat itu berkuasa di Damaskus (Dinasti Ummayyah), Bagdad (Dinasti Abbasiyah) dan Turki (Usmaniyah). Kemudian setelah hancurnya sistem kekhalifahan, kota ini disatukan di bawah pemerintahan Arab Saudi oleh Abdul Aziz bin Saud yang kemudian menjadi pelayan bagi kedua kota suci Islam, Mekkah dan Madinah.

Selasa, 26 November 2013

Istanbul Turkey

 

Istanbul (bahasa Turki: İstanbul; ada yang menyebut Istambul) adalah kota terbesar di Turkiyang menjadi jantung ekonomi, budaya, dan sejarah negara ini. Dengan jumlah penduduk 13,9 juta, kota ini membentuk salah satu aglomerasi perkotaan terbesar di Eropa[d] dan termasuk salah satu kota terbesar di dunia menurut jumlah penduduk di dalam batas kota.[2][3] Istanbul yang memiliki luas 5.343 km² (2,063 mil²) ini berbatasan dengan Provinsi Istanbul dan menjadi ibu kota administratifnya.[c] Istanbul adalah kota lintas benua yang membentang melintasi Selat Bosphorus—salah satu perairan tersibuk di dunia—di Turki barat laut, antara Laut Marmara dan Laut Hitam. Pusat perdagangan dan sejarahnya terletak di Eropa, sementara sepertiga penduduknya tinggal di Asia.[4]
Didirikan di promontori Sarayburnu sekitar tahun 660 SM dengan nama Bizantium, kota yang sekarang bernama Istanbul ini berkembang menjadi salah satu kota paling penting dalam sejarah. Selama enam belas abad setelah didirikan kembali dengan nama Konstantinopel pada tahun 330 M, kota ini menjadi ibu kota dari empat kekaisaran, yaitu Kekaisaran Romawi (330–395), Kekaisaran Romawi Timur (395–1204 dan 1261–1453), Kekaisaran Latin (1204–1261), dan Kekaisaran Utsmaniyah (1453–1922).[5] Kota ini memainkan peran penting dalam kemajuan penyebaran Kristen selama masa-masa Romawi dan Romawi Timur sebelum Utsmaniyah menaklukkannya pada tahun 1453 dan mengubahnya menjadi pertahanan Islam sekaligus ibu kota kekhalifahan terakhir.[6] Meskipun Republik Turki menetapkan ibu kotanya di Ankara, istana dan masjid kekaisaran masih berjajar di perbukitan Istanbul sebagai lambang sejarah kota ini.
Posisi strategis Istanbul di Jalur Sutera,[7] jaringan rel ke Eropa dan Timur Tengah, dan satu-satunya rute air antara Laut Hitam dan Mediterania telah membantu memajukan penduduknya, meski tidak banyak sejak didirikannya Republik Turki pada tahun 1923. Setelah diabaikan selama periode antarperang, kota ini berhasil merebut perhatian dunia. Populasi kota bertambah sepuluh kali lipat sejak 1960-an setelah para migran dari seluruh Anatolia datang ke metropolis dan batas kota pun diperluas demi menampung mereka.[8][9] Beberapa festival seni diadakan pada akhir abad ke-20, sementara perbaikan infrastruktur berhasil menciptakan jaringan transportasi yang kompleks.
Tujuh juta turis asing berkunjung ke Istanbul pada tahun 2010 setelah dinobatkan sebagai Ibu Kota Budaya Eropa, sehingga kota ini menjadi tujuan wisata paling populer ke-10 di dunia.[10] Atraksi utama kota ini adalah pusat sejarahnya yang separuhnya terdaftar sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO, tetapi hub budaya dan hiburannya berada di sepanjang pelabuhan alami kota ini, Tanjung Emas, di distrik Beyoğlu. Diakui sebagai kota global,[11] Istanbul menjadi tempat berdirinya kantor pusat sejumlah perusahaan dan kantor berita Turki dan menyumbang lebih dari seperempat produk domestik bruto negara ini.[12] Demi memanfaatkan revitalisasi dan perluasannya yang cepat, Istanbul mencalonkan diri untuk menjadi kota penyelenggara Olimpiade Musim Panas 2020.[13]